Jumat, 11 Maret 2016

PSIKOTERAPI




 

 

1.     Definisi Psikoterapi.

 

Psikoterapi berasal dari kata psiko yang berarti kejiwaan atau mental dan terapi yaitu penyembuhan. Psikoterapi adalah proses formal interaksi antara dua orang atau lebih, dan salah satu berposisi sebagai penolong dan yang lain ditolong dengan tujuan perubahan atau penyembuhan. Menurut (Allen E. Ivey, dan Lynn Simek. Downing 1980) Psikoterapi juga bisa disebut suatu proses nerjangka panjang berkenaan dengan rekonstruksi dan perubahan besar dalam struktur kepribadian.

·         Psikoterapi menurut beberapa tokoh :

A.WATSON& MORSE (1977)

Psikoterapi dirumuskan sebagai bentuk khusus dari interaksi antara dua orang,pasien dan terapis pada mana pasien memulai interaksi dengan mempergunakan dasar psikologi dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologi untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubaj pikiran ,perasaan dan tindakannya.

B. CORSINI(1989)

Proses formal dari interaksi antara dua pihak,setiap pihak terdiri dari satu orang tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak dengan tujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan karena ketidak mampuan pada salah satu dari bidang berikut: fungsi kognitif,fungsi afektif,fungsi perilaku.

C. WATKINS(Dalam Wolman ,1965)

Disiplin dari ilmu lain maka dari itu perumusan mengenai psikoterapi dibagi menjadi :

  1. (Wolberg,1954)

psikoterapi adalah bentuk perawatan (treatment) terhadap masalah-masalah yang dasarnya emosi dimana seseorang yang terlatih dengan sesama membentuk hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan mengindahkan, mengubahatau mencegah munculnya gejala dan menjadi pelantara untuk menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan positif dari kepribadiannya.

  1. (Whitaker & Malone 1953)

psikoterapi adalah meliputi semua upaya untuk mempercepat pertumbuhan manusia sebagai pribadi

  1. Whitaker & Malone 1953

Perubahan pada aspek emosi dalam hubungan antar pribadi yang meningkatkan pertumbuhan pada salah satu atau semua yang ikut terlibat.

  1. (Rogers,1942)

menitikberatkan pada usaha untuk mencapai penyesuaian dengan masyarakat dengan kebudayaan yang ada.

D. SARWONO(2009:273)

Psikoterapi adalah upaya intevensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya bisa mengatasi persoalannya. Pada dasarnya, metode psikoterapi adalah wawancara tatap muka perorangan, tetapi dalam praktik banyak variasi teknik psikoterapi, tergantung pada teori yang mendasarinya dan jenis masalah yang sedang dihadapi klien.

Berdasarkan pengertian menurut tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa psikoterapi adalah suatu kegiatan untuk menyembuhkan masalah baik itu masalah perilaku,perasaan, pikiran dan termasuk terapi kejiwaan dimana didalam nya terdapat interaksi antara pasien dengan terapis.


2.     Tujuan Psikoterapi

 
Tujuan dari psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan teknik psikoterapi  yang banyak peminatnya, dari dua orang tokoh yakni Ivey, et al (1987) dan Corey (1991).

·         Menurut Corey (1991)

a) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis adalah Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan tingkah laku adalah secara umum untuk menghilangkan perilaku dan mencari apa yang dapat dilakuakan dan mencari apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa tercapai.
c) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Kognitif-Behavioristik dan Rasional-Emotif adalah menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dan toleran. Untuk membantu pasien mempergunakan metode yang lebih ilmiah atau objektif untuk memecahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
d) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Gestalt adalah membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamnnya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab dari dorongan yang ada di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia luar.
e) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Realitas adalah untuk membantu seseorang agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang untuk menilai apa yang sedang dilakukan dan memeriksa sebarapa jauh tindakannya berhasil.

·         Menurut Ivey, et al (1987)

a) Tujuan Psikoterapi dengan pendekatan Behavioristik adalah untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bias menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus ditentukan oleh klien.

b) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Gestalt, adalah agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.

c) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Realitas adalah untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa dicampur-tangani orang lain. Untuk menentukan keputusan yang bertanggung jawab dan untuk bertindak dengan menyadari sepenuhnya akan akibat-akibatnya. Psikoterapi merupakan alat yang dapat membantu dan penting dipelajari khususnya oleh dokter dan para profesional lain yang berperan dalam kesehatan dan kesehatan jiwa, namun perlu pula diingat bahwa teknik dan metodenya yang tertentu dan bermacam-macam tersebut memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat dipelajari dan dipraktekkan dengan baik. Tentunya, dengan hanya membaca buku ajar yang singkat ini tidaklah mungkin mencakup keseluruhan hal mengenai psikoterapi, namun setidaknya prinsip-prinsip dasar psikoterapi dapat dipahami, untuk dapat diaplikasikan dalam praktek sehari-hari, sehingga dapat turut menunjang upaya peningkatan mutu pelayanan kepada pasien. Secara non spesifik, psikoterapi dapat menambah efektivitas terapi lain; sebagai suatu yang spesifik atau khusus, sebagaimana telah disebutkan di atas, psikoterapi merupakan rangkaian teknik yang digunakan untuk mengubah perilaku (catatan: teknik merupakan rangkaian tindakan yang dibakukan untuk mendapatkan perubahan tertentu, bukan urutan perubahan alamiah, sehingga harus dilatih untuk mencapai ketrampilan optimal). Dengan psikoterapi, seorang dokter akan dapat memanfaatkan teknik-teknik untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapainya. Bila seorang dokter tidak mengerti atau memahaminya, sebetulnya bukan hanya tidak akan menambah efektivitas terapinya, melainkan setidaknya dapat menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan pasiennya.

unsur-unsur psikoterapi?

·         Menurut Masserman (dalam Maulany, 1997) telah melaporkan delapan “parameter pengaruh” dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Dalam hal ini termasuk :

  1. Peran sosial psikoterapis
  2. Hubungan (persekutuan terapeutik)
  3. Hak
  4. Retrospeksi
  5. Re-edukasi
  6. Rehabilitasi
  7. Resosialisasi
  8. Rekapitulasi

Penjelasannya :

·         Peran sosial

Peranan sosial sangat dibutuhkan terutama agar bisa di dapat tentang klien.

·         Hubungan psikoterapeutik

Terapis mendengarkan dengan penuh perhatian klien. Kemudian terapis menyampaikan pemahamannya terhadap klien atau bertindak untuk menghilangkan penderitaan klien pada saat yang tepat.

·         Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembali

Menurut Korchin kepercayaan terhadap tindakan terapis sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi untuk belajar kembali. Klien memberi kepercayaan bersama dengan ketidakpuasan dan keinginan untuk berubah.

·         Motivasi, kepercayaan dan harapan

Kepercayaan merupakan hal yang penting di dalam psikoterapi. Klien mengetahui bahwa dirinya dapat mempercayai otoritas terapis. Dan dirinya akan diperlakukan dengan penuh hormat, oleh karena itu klien dapat mengungkapkan pikirannya secara terbuka tanpa adanya penolakan. Sedangkan harapan dan ketakutan dapat sesekali menyelimuti klien ketika hendak melakukan psikoterapi.

·         Hak

Setiap klien mempunyai hak-haknya masing-masing. Ketika hak-hak klien sudah terpenuhi maka terapisnya bisa berjalan lancar.


3.     Perbedaan antara psikoterapi dan konseling?

 
–>Konseling pada umumnya menangani orang normal. Sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami gangguan psikologis.

–>Konseling lebih edukatif, sportif, berorientasi, sadar, dan berjangka pendek. Sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka panjang.

–>Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret. Sedangkan psikoterpai sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah serta berkembang terus.

Menurut Tolbert konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseling dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseling dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Sedangkan pendapat  Wolberg mengemukakan pendapatnya mengenai perbedaan antara konseling dan psikoterapi. Konseling bertujuan untuk memberikan support dan mendidik kembali (supportive dan reeducation), sedangkan pada psikoterapi berhubungan dengan tujuan merekonstruksi kepribadian seseorang (reconstructive).


4.     Bentuk Terapi.


Menurut J.P. Chaplin pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, yaitu :

a) Biological

Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
b) Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
c) Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
d) Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.

  1. Sebutkan dan jelaskan bentuk utama dari terapi: a. supportive, b. reeducative, c. reconstructive?

–>Terapi supportive

Suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien.

Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)

Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :

  1. Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
  2. Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian
  3. Pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.

Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya :

  1. Bimbingan (Guidance)
  2. Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
  3. Pengutaraan dan penyaluran arah minat
  4. Tekanan dan pemaksaan
  5. Penebalan perasaan (Desensitization)
  6. Penyaluran emosional
  7. Sugesti
  8. Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)

–>Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)

Suatu metode penyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain :

  1. Penyembuhan sikap (attitude therapy)
  2. Wawancara (interview psychtherapy)
  3. Penyembuhan terarah (directive therapy)
  4. Psikodrama

–>Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)

Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :

  1. Psikoanalisis
  2. Pendekatan transaksional (transactional therapy)
  3. Penyembuhan analitik berkelompok

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar